Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan, bahwa sifat-sifat Allah ditinjau dari penetapan dan peniadaan terbagi menjadi dua bagian :
Pertama; sifat tsubutiyah. Yaitu sifat-sifat yang Allah tetapkan bagi diri-Nya sendiri seperti halnya hidup dan berilmu.
Kedua; sifat salbiyah. Yaitu sifat-sifat yang dinafikan/ditiadakan oleh Allah dari diri-Nya, seperti contohnya sifat capek dan berbuat zalim.
Sifat-sifat salbiyah ini wajib untuk diimani sebagaimana kandungannya yang berisikan penafian dan juga dibarengi dengan penetapan sifat kebalikannya. Misalnya Allah berfirman (yang artinya), “Dan tidaklah Rabbmu menzalimi seorang pun.” (Al-Kahfi : 49). Wajib untuk diimani bahwa Allah tidak melakukan kezaliman, selain itu kita juga harus meyakini bahwa Allah memiliki sifat adil yang tidak mengandung unsur kezaliman sedikit pun.